Alasan Kenaikan Kasus Covid-19 usai Lebaran Diprediksi Rendah

Kasus COVID-19 diprediksi naik pada akhir Mei 2022.

Namun, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof.

Zubairi Djoerban, mengatakan peluang terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pascamudik Lebaran 2022 lebih rendah dibanding dua tahun terakhir karena tingkat vaksinasi sudah tinggi.

“Sekarang ini yang sudah vaksinasi persentasenya tinggi sekali sehingga kekhawatiran itu masih ada, namun tidak besar,” katanya.

Dia mengatakan pada masa mudik Lebaran tahun-tahun sebelumnya, jumlah orang yang divaksin COVID-19 di Indonesia masih rendah sehingga terjadi lonjakan kasus COVID-19 pascamudik.

“Dulu pada waktu lonjakan itu, yang divaksin masih belum mencapai target, masih rendah sehingga terjadi lonjakan,” jelasnya.

Zubairi menjelaskan masyarakat yang sudah vaksinasi dua kali memiliki risiko lebih rendah tertular COVID-19 dan jika tetap tertular tidak menimbulkan gejala yang berat.

Meski demikian, ia menyoroti banyaknya orang yang mudik Lebaran karena berpotensi menambah kasus COVID-19 dalam jumlah yang signifikan.

“Walaupun positivity rate-nya rendah banget, kurang dari 3 persen, namun yang ikut perjalanan mudik Lebaran banyak banget, di atas 50 juta sehingga persentase yang rendah kalau kali puluhan juta agak mengkhawatirkan,” ujarnya.

Pihaknya mengatakan belum bisa memastikan kemungkinan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pascamudik Lebaran.

Dia menambahkan butuh waktu sekitar 2-4 pekan ke depan untuk memastikan kondisi COVID-19 di Indonesia pascamudik.

“Mungkin kita perlu menunggu dua sampai empat minggu lagi,” katanya.